i'm jealous, lil lion
Sebetulnya Renjun enggan membuka pintu ruangan apartemennya. Rasa kesal masih menyelimuti diri si aries, apalagi saat tahu bahwa sang kekasih pergi bersama orang lain tanpa sepengetahuannya.
Rasanya Renjun ingin ngambek seharian dan membiarkan pacarnya melakukan apapun sesukanya.
Tapi karena Mark terus-terusan mengetuk pintu apartemennya, menciptakan suara sedikit bising baginya dan tetangga membuat Renjun mau tidak mau membuka pintu berwarna putih itu untuk menghentikan aksi si agustus.
“Injunn!” ucap Mark ketika pintu tersebut terbuka dan memperlihatkan Renjun yang menatap datar kearahnya.
Tangannya ia rentangkan, ancang-ancang untuk memeluk sang kekasih yang masih merasa pundung.
Namun ketika ia sudah mulai mendekat dan ingin memeluk kesayangannya, Renjun memilih untuk menahan tubuh Mark, menciptakan jarak antara keduanya. Membuat si leo merasa sedih dan mengerucutkan bibirnya.
“Kenapa ditahan?” ucap Mark sambil menatap Renjun.
Ah sial, tatapan itu. Tatapan itu tampak menggemaskan dimata Renjun.
Inget, lo masih ngambek begoo, batin Renjun yang tengah berperang dengan dirinya sendiri.
Masih dengan wajah datarnya. Renjun berusaha menahan diri agar tidak mencubiti wajah kekasihnya yang kini tampak sangat manis.
Renjun membalikan badannya dan berjalan meninggalkan Mark yang sendirian didepan pintu yang sudah ditutup.
Grep!
“Mark!” pekik Renjun ketika Mark dengan cepat memeluknya dari belakang. Pelukan itu Mark eratkan hingga Renjun merasa tubuhnya sedikit remuk karena pelukan itu.
“Jangan marah,” ucap Mark dengan suara kecil sambil mendusalkan wajahnya dileher Renjun.
“Maaf, jangan marah. Janji engga gitu lagi.”
Ah yang benar saja, jantung si aries mulai berdegup gila sekarang.
“Renjun masih marah?” Ucapan tersebut membuat Renjun tak bisa lagi menahan senyumnya. Lelaki aries itu membalikan badannya dengan perlahan, dan memeluk Mark yang masih melingkarkan tangan dipinggangnya.
Kepala si leo ia sandarkan kearah dadanya, membuat Mark terus mendusalkan kepalanya didada si aries.
“Kalau masih gimana?” ucap Renjun yang membuat Mark menatapnya kearahnya.
“Jangannn, jangan marah. Mark gak bakal gitu lagi! I'm promise!”
Renjun tersenyum dan mengusap rambut hitam milik Mark. Melihat Mark yang menggemaskan seperti ini membuatnya tidak bisa marah berlama-lama. Ia diluluhkan hanya dengan perbuatan manis yang lelaki itu lakukan.
Renjun bucin Huang, harusnya nama itu yang disematkan padanya.
“Iya iya, engga marah,” ucap Renjun dengan nada tenang. Tangannya terus mengusap lembut kepala Mark, memberikan kenyamanan serta kehangatan yang membuat lelaki kelahiran agustus itu betah berlama-lama di posisi seperti ini.
“Mau sambil tiduran aja? Pegel kalau begini terus,” ucap Renjun yang membuat Mark langsung menoleh kearahnya.
“Ayo kita cuddle!”
“Mark!” Pekik Renjun lagi ketika Mark langsung mengangkat tubuhnya, menggendongnya dan berjalan menuju kasur.
Tubuh Renjun Mark baringkan pelan, setelah itu ia lantas membaringkan dirinya disamping Renjun sambil menarik selimut tebal untuk menyelimuti tubuhnya.
Mark mendekatkan dirinya kearah Renjun dan langsung menyandarkan kepalanya didada si aries.
“Ayoo pelukkkk,” ucapnya sambil menyamankan posisi.
Renjun tersenyum dan lantas memeluk kekasihnya yang manja.
Bisa-bisa Renjun diabetes jika Mark terus-terusan seperti ini.
“Renjun, jangan marah lagi ya? Markie minta maaf,” ucap Mark sambil menatap Renjun sedikit takut.
Lelaki kelahiran agustus itu takut jika Renjun masih marah padanya. Ia tidak ingin dihukum karena berbuat nakal. Ia tidak ingin Renjun menghukumnya malam ini.
“Engga, sayang. Renjun gak marah,” ucap Renjun membuat Mark merasa sedikit tenang.
“Tapi kalau mau keluar lagi sama orang lain bilang sama aku. I'm jealous, lion. Apalagi sama Jeno, kamu nempel banget sama dia.”
Lee Jeno, sebetulnya Renjun sudah tau Jeno milik orang lain tapi tetap saja ia merasa cemburu ketika lelaki taurus itu berdekatan dengan miliknya seorang.
Kau posesif, Huang Renjun.
“Aku sama dia cuma temen doang. Percaya sama aku, kita engga ada apa-apa. Renjun jangan mikir yang aneh-aneh ya?” Perkataan Mark membuat Renjun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Renjun mendekatkan wajahnya dan mengecup dahi Mark dengan waktu cukup lama.
Keduanya saling memejamkan mata, menikmati rasa hangat dan nyaman yang mereka salurkan. Membuat keduanya betah berlama-lama dalam posisi seperti ini.
Kecupan itu akhirnya dilepaskan. Renjun menyandarkan kembali kepala Mark ke dadanya dan memeluknya erat.
“Ayo tidur, udah malem. Good night lil lion,” ucap Renjun yang membuat Mark mulai memejamkan matanya.
“Good night, Renjun. I love you.”
“I love you too, lil lion,” ucap Renjun sebelum memejamkan matanya dan masuk kedalam alam mimpi bersama Mark kekasihnya.
• AESTEREID