Mark sayang Injunie!
Suara pintu yang dibuka membuat seorang hybird berekor singa yang mendengarnya langsung mengintip dari arah dinding kamar. Mata hybird itu seketika berbinar kala mengetahui orang yang sangat ia tunggu akhirnya datang.
“Injun!” Hybird singa itu lantas berlari cepat kearah Renjun sambil merentangkan kedua tangannya. Ia menubruk tubuh si mungil hingga ia hampir terjatuh kebelakang.
“Mark!” ucap Renjun ketika ia hampir terjatuh. Senyum dibibirnya merekah, tangannya lantas direntangkan untuk membalas pelukan hybird yang berukuran lebih besar darinya. Tangannya mengusap lembut kepala hybird itu memberi kehangatan yang ia salurkan, menciptakan geraman rendah seperti kucing dari sang empu.
“Aku merindukan mu,” ucap Hybird bernama Mark itu. Bibirnya ia kerucutkan, pelukannya kepada si mungil ia eratkan. Ia sangat merindukan orang yang merawatnya ini.
Sudah jarang sekali mereka saling berpelukan seperti ini. Perkerjaan Renjun yang banyak membuat lelaki itu tidak bisa berlama-lama bersama teman kesayangannya.
“Aku juga merindukan mu,” ujar Renjun tanpa menghentikan usapannya. “Aku membawakan makanan kesukaan mu! Ayo makan bersama!”
Mark menolehkan kepalanya kearah Renjun lalu tersenyum senang. Ia sangat antusias karena Renjun membawa makanan kesukaannya.
“Ayo! Ayo! Ayo!!”
“Mark!” Renjun terkejut saat Mark dengan mudah mengangkat tubuhnya dan menggendongnya. Posisi mereka saat ini adalah Mark menggendong Renjun dengan posisi seperti koala.
Renjun tersenyum lalu menyenderkan kepalanya di dada bidang Mark. Beban pekerjaannya seketika menghilang. Seolah masalah dan bebannya menguap ke udara dan menghilang begitu saja.
Ia merasa sangat senang akan kehadiran Mark dihidupnya.
Mark bejalan membawa Renjun kearah dapur dan mendudukannya diatas meja makan. Renjun lantas melepas plastik dan tas yang ia bawa di kedua tangannya.
Tangan putih dan mulus itu mengusap rambut Mark saat hybird itu menyenderkan kepala di dadanya dan memeluk tubuh Renjun erat. Mendusal didada Renjun untuk merasakan kehangatan yang sudah agak lama tidak ia rasakan.
“Kau sangat merindukan ku?” tanya Renjun ketika melihat gelagat sang singa yang begitu manja padanya.
“Sangat,” ucap Mark sambil terus mendusal. “Kau kemana saja?” tanyanya.
“Aku sibuk sekali saat itu. Tapi sekarang aku disini! Aku bisa bermain lagi dengan mu.” Tangan itu terus mengusap rambut berwarna coklat milik Mark. Ia tersenyum lalu mengecup puncak kepala Mark, mencium harum wangi dari shampoo yang hybird itu gunakan.
Cukup lama posisi mereka berlangsung seperti ini. Mark yang tidak ingin melepaskan pelukannya dan Renjun yang terus mengusap lembut rambut coklat Mark membuat mereka merasa nyaman dan ingin berlama-lama diposisi seperti itu.
“Kau sudah lapar? Kita harus makan sebelum makanannya dingin,” ucap Renjun kepada Mark yang masih memeluknya.
“Tapi aku masih mau memeluk mu.” Argh, jantung Renjun sudah tidak lagi dapat dikondisikan. Hybird ini selalu membuat jantungnya berdetak gila-gilaan. Membuat kupu-kupu beterbangan di area perutnya.
“Kau bisa memeluk ku saat makan,” ucap Renjun sambil tersenyum.
“Bolehkah?” Mark mengarahkan wajahnya kearah Renjun. Senyum cerah terlihat diwajah hybird itu. Ekornya bergoyang senang. Telinganya tampak bergerak lucu membuat Renjun ingin sekali mencubitnya.
“Boleh, Mark.”
“YEAYY! AYOO!” ucap Hybird itu senang.
Renjun terkekeh melihat tingkah menggemaskan dari teman yang selama ini menemaninya di rumah. Renjun turun dari meja setelah Mark melepaskan pelukannya dan berjalan menyiapkan makanan yang akan dihidangkan.
Steak setengah matang. Makanan favorit Mark, hybird kesayangannya. Renjun memotong-motong daging sapi itu terlebih dahulu agar Mark mudah memakannya.
Setelah itu selesai, Renjun segera berjalan menuju meja makan dan menaruh steam itu dihadapan Mark.
“Ayo!” ucap Mark tiba-tiba.
“Ayo kemana?” tanya Renjun bingung dengan maksud Mark.
“Ke pangkuan ku! Katanya aku boleh makan sambil memeluk mu!” Oh astaga, hybird ini memang ingin membuat jantung Renjun berdegup cepat.
Ya tuhan, kuatkan hati ku, batin Renjun sambil menelan ludahnya.
“Ayo! Tunggu apalagi?” Tak disangka-sangka Mark menarik pinggang Renjun yang membuat si mungil jatuh ke pelukannya.
Renjun mau tak mau akhirnya duduk dipangkuan Mark yang dimana posisinya menghadap langsung kearah dada hybird singa itu.
Satu suapan daging steak ia lahap lalu ia memeluk Renjun dengan erat.
“Aku menyayangi mu! Mark sayang Injuniee!” ucap Mark seperti anak kecil yang membuat Renjun gemas.
“Injunie juga sayang Mark!” ucap Renjun sambil tersenyum.
Renjun sangat beruntung dapat memiliki Mark. Ia yang awalnya merasa kesepian menjadi terasa lebih hidup karena Mark yang hadir dihidupnya.
“Aku menyayangimu, Mark,” ucap Renjun pelan sambil tersenyum dan memeluk sesosok yang membuat hidupnya lebih berwarna dibanding sebelumnya.
• AESTEREID