“Pemikiran bodoh, bisa-bisanya mereka mengaitkan berita pembunuhan itu dengan vampir atau makhluk penghisap darah lainnya.” Raska muak, ia benar-benar muak dengan pemikiran pendek orang-orang yang selalu mengaitkan peristiwa nyata dengan hal mistis atau mitos yang beredar.
“Orang-orang bodoh,” gumamnya dengan nada kesal.
“Jadi kau tidak percaya keberadaan mereka?” Langkah si Maret terhenti, dengan wajah cueknya ia menoleh, melihat kearah sesosok pria berkemeja ungu dengan motif kotak-kotak sedang duduk dan membaca koran ditangannya.
“Maksudmu?” tanya Raska yang sedikit kebingungan.
Lelaki berparas tinggi itu menutup korannya, ia berdiri dan berjalan kearah si Aries. Dengan langkah pastinya, ia berhenti tepat didepan lelaki itu lalu menatap mata hitam Raska lekat-lekat.
“Mereka yang kamu sebut vampir itu nyata dan jika kamu sadar, mereka sedang berada diantara dirimu sekarang.”