Serasa dijatuhkan
“Lo mau pulang sekarang?” Ares berjalan keluar dari ruang perpustakaan beriringan dengan Tara yang kini tengah menenteng tas di lengannya.
Selesai membantu memvideokan kegiatan ekstrakulikuler saman, kini kedua pemuda itu berjalan keluar menuju lorong yang menghubungkan antara ruang perpustakaan dengan ruang aula.
Ares menggelengkan kepala. “Enggak, gue mau nunggu dulu.”
“Eaa ada yang udah buka hati nih.” Tara tersenyum lalu merangkul pundak sahabatnya. Dirinya ikut senang karena kini temannya mulai membuka hati kepada seseorang.
Ares tersenyum tipis, ia kemudian melihat pemandangan para pemain futsal yang kini tengah berpencar untuk duduk dan beristirahat, sepertinya waktu istirahat tengah berlangsung.
“CIEEEE.”
Kaki si Aries mendadak berhenti, pandangannya teralihkan ke sekumpulan perempuan yang kini sepertinya tengah menggoda pasangan yang saling berhadapan dipinggir lapangan.
Anjing
Ares terdiam. Pandangannya kini tengah berfokus kepada Mahesa yang tengah menerima minuman dari perempuan berambut panjang yang kini tengah malu karena godaan teman-temannya.
El, dia crush Mahesa 'kan? Bukan, bukan. Maksudnya mantan crush. Iya 'kan?
“Apaan njir gue cuma ngasih minum doang.” El kembali berjalan kearah teman-temannya setelah memberikan sebotol air mineral kepada lelaki berzodiak Leo.
Godaan serta candaan samar-samar terdengar dari mulut para gadis yang kini mengerubungi El.
Ah sialan, hati Ares serasa panas.
Pikiran negatif mulai mengebul menjadi satu, menciptakan asap di kepala Ares yang membuatnya tak bisa berpikir jernih. Tara yang sepertinya menyadari hal itu, menepuk pelan pundak sahabatnya.
“Mau pulang?” tanyanya pelan yang dijawab oleh anggukan dari si Maret.
“Iya, ayo pulang.” Ares berjalan menuju gerbang diiringi Tara yang masih memeluk pundaknya. Hatinya terasa panas, entahlah mendadak perasaannya menjadi sedikit kacau.
Melihat El dan Mahesa tadi membuat Ares merasa sedikit lemas. Ia merasa bahwa semua orang lebih mendukung El dan Mahesa untuk menjadi sebuah pasangan. Terlebih dengan fakta bahwa El adalah seseorang yang pernah Mahesa sukai.
Perasaan menyesakan, hatinya terasa sedikit retak.