Sudah lupa?

“Dipta?” gumam Tristan saat melihat objek didepannya. Terlihat seorang pemuda berjas dokter sedang menunggu seseorang didepan toko es krim. Lalu seorang pria keluar dari toko tersebut dan menyodorkan sebuah es krim coklat. Pemuda berjas dokter itu tersenyum lalu menerima es krim itu dan berjalan bersama pria tadi.

“Dipta!” Tanpa pikir panjang Tristan langsung berlari menghampiri orang yang ia yakini adalah Dipta. Menghiraukan Selina yang kini menatap tidak suka dengan hal yang Tristan lakukan.

Dipta terkejut ketika seseorang menarik lengannya. Matanya melotot kaget ketika melihat seseorang yang kini berada dihadapannya.

Itu mantan kekasihnya.

“Dipta, kita harus bicara,” ujar Tristan lalu menarik lengan Dipta untuk mengikutinya. Namun tarikan tersebut tertahan ketika pria lain menarik satu tangan Dipta yang lain.

“Kamu mau ngapain?” ucap Sean sambil menatap Tristan tajam. Merasakan suasana yang mulai tegang membuat jantung Dipta berdegup cepat.

Ini tidak akan seperti yang ada di sinetron 'kan?

“Bukan urusan mu,” ucap Tristan sembari membalas tatapan tajam pria itu.

“Itu menjadi urusan saya. Memangnya kamu siapanya Dipta?”

Ucapan Sean membuat Tristan membeku. Memangnya ia siapa sampai harus seperti ini? Ia hanya orang yang pernah mengukir kenangan dan menjalin kisah bersama Dipta, si pemuda manis yang selalu berhasil menarik hatinya.

“Saya- Temannya”

Ucapan Tristan sempat menggantung. Mengucapkan kata 'mantan' sepertinya sulit baginya.

Sean menaikan satu alisnya. “Kalau temannya kenapa buru-buru seperti ini? Engga liat Dipta lagi jalan sama saya?”

Tristan terdiam, otaknya mendadak tidak berkerja dengan benar, lidahnya kelu.

Melihat Tristan yang diam membuat Sean lantas menarik tangan Dipta membuat cengkraman Tristan terlepas.

Sean segera berjalan pergi tanpa melepas cengkramannya membuat Dipta hanya bisa menoleh kearah Tristan. Cowok itu kini hanya menatap kepergiannya bersama Sean.

Apakah Dipta sudah melupakannya?

• AESTEREID