narasi
Di tengah gelapnya langit hitam yang menyelimuti malam, sebuah pagar terdengar terbuka disusul oleh suara mobil yang berjalan masuk kedalam pekarangan rumah.
Ini sudah pukul sebelas malam, dan Jaehyun baru bisa pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk seperti gunung yang menjulang tinggi.
Matanya terlihat sedikit sayu, lelaki itu benar-benar merasa kelelahan. Bermodalkan kopi pahit sebagai amunisi agar tetap terjaga, Jaehyun akhirnya selesai membereskan pekerjaannya dalam sehari semalam.
Ia ingin cepat-cepat bermanjaan dengan suaminya dengan bebas, tanpa memikirkan pekerjaan esok hari yang akan menumpuk jika ia menundanya.
Karena hal itu, Jaehyun bertekad untuk menyelesaikan pekerjaannya malam ini meski resikonya ia akan diomeli karena bangun siang oleh sang suami.
Pintu rumah berwarna putih itu terbuka. Jaehyun segera melangkahkan kakinya untuk masuk dan melepaskan jas berwarna hitam yang melekat ditubuhnya. Pria itu melonggarkan dasinya dengan kasar. Ia ingin segera mandi dan beristirahat.
“Sayang, udah pulang?” Suara lembut itu membuat Jaehyun berbalik. Ah, suaminya belum tidur rupanya.
“Kamu engga tidur?” tanya Jaehyun yang dibalas dengan gelengan si Manis yang kini berjalan mendekat.
Renjun berhenti tepat dihadapan si Aquarius dan melepaskan dasi yang melingkar dileher suaminya. “Kerjaan udah selesai belum?” ujar Renjun sambil melepas simpul dasi yang mengikat.
“Udah, aku selesaiin hari ini juga. Aku mau cepet-cepet manja-manja sama kamu,” ujar Jaehyun membuat Renjun terkekeh.
Setelah selesai melepaskan dasi hitam suaminya, Renjun segera menggantungkannya di gantungan yang berada di samping pintu.
Si Aries terkejut ketika tanpa aba-aba Jaehyun memeluk tubuhnya dengan erat. Lelaki itu menenggelamkan kepalanya di bahunya yang seputih susu. Renjun dapat dengan jelas merasakan pergerakan suaminya yang kini mendusal di lehernya.
Hal itu membuat Renjun tersenyum. Di malam yang dingin ini kedua insan itu tampak saling menyalurkan kehangatan. Mereka berbagi kenyamanan lewat sentuhan lembut yang membuat mereka nyaman dalam posisi seperti ini.
Si Manis tersentak ketika tangan kekar sang suami mulai masuk kedalam bajunya, menyentuh dan mengusap punggungnya dengan pelan membuat Renjun merasa seperti ada aliran listrik yang mengalir di darahnya.
Hembusan napas suaminya menerpa leher jenjangnya. Renjun tanpa sadar sudah meremat bahu Jaehyun yang masih terbalut dengan kemeja berwarna putih.
Jaehyun menjauhkan wajahnya dari leher si Aries. Ia kini menatap wajah Renjun yang mulai memerah.
Seolah tau apa yang diinginkan suaminya, Renjun membiarkan Jaehyun mencium bibir merahnya dengan lembut. Ciuman itu tidak terkesan bernafsu maupun terburu-buru. Renjun membalas ciuman itu dengan sama lembutnya.
Dua insan itu saling memberikan afeksi yang selama ini terpaksa terpendam. Memberikan kehangatan lewat sentuhan yang membuat pasangannya mabuk karenanya.
Malam ini, Renjun memberikan apa yang suaminya inginkan sekarang.
Ruangan bernuansa remang kini menjadi saksi bisu sepasang insan yang kini tengah saling menjalin kasih.
Ac yang bertemperatur dingin pun tak kuasa menahan hawa panas yang menyelimuti keduanya. Lampu kamar yang dimatikan, menyisakan lampu tidur yang kini tengah menyala sendirian memperkuat suasana memabukkan yang terjalin antar keduanya.
Jaehyun mengecup-ngecupi seluruh tubuh Si Aries yang kini wajahnya merah. Wajah, tangan, perut hingga paha di jamah oleh si Aquarius yang kini mengakhirinya dengan kecupan cinta diperut ratanya.
Jaehyun menegakan kepalanya. Ia menatap kearah Renjun yang kini terlihat berantakan.
Tubuhnya berkeringat, rambutnya mulai lembab dan lepek, hembusan napas berderu cepat membuat dadanya terlihat naik-turun dengan jelas. Tak lupa beberapa tanda kemerahan yang menghiasi leher cantik si manis membuat Jaehyun merasa ini adalah pemandangan indah yang ia lihat.
Jaehyun mulai melepaskan satu persatu pakaiannya. Ia membuang sembarangan kemeja dan celananya. Badannya mendekat.
Tangan kekar itu mulai melingkar di pinggul si submissive yang ramping. Ia membuka paha Renjun dengan perlahan. Menyesuaikan posisi dengan lembut agar Renjun tidak terlalu kesakitan ketika miliknya mulai masuk kedalam.
“Cakar punggung aku kalau kamu kesakitan,” ucapnya yang dibalas oleh anggukan dari si Aries.
Sebelum memulai Jaehyun mengecup dahi Renjun lembut. Ia tersenyum menghadap Renjun seolah meyakinkan si Maret agar rileks.
Meski ini bukan pertama kalinya tetap saja Jaehyun tidak ingin suaminya merasa kesakitan saat ia melakukannya.
Jaehyun mulai memasukan miliknya kedalam lubang Renjun dengan perlahan.
Si Aries yang merasakan sesuatu mulai masuk ke dalam dirinya lantas menjambak rambut suaminya dengan erat.
“Eungh!” Erangan keluar dari ranum kemerahan itu. Kepalanya mendongak, merasakan sesuatu menerobos masuk kedalam dirinya.
Jaehyun berusaha bergerak dengan pelan saat miliknya sudah masuk sepenuhnya didalamnya. Pinggulnya mulai bergerak, membuat Si Maret yang kini terbaring di bawahnya juga ikut terhentak-hentak.
Suara bercinta sekaligus erangan dan desahan keduanya bercampur membuat ruangan ini seolah ikut merasa panas melihat keduanya.
Tubuh mungil Renjun terus terhentak-hentak. Yang awalnya ia merasa kesakitan kini terganti dengan rasa nikmat dan panas yang menyelimuti dirinya.
Ia membiarkan suaminya terus menghentak-hentakan dirinya. Renjun membuka matanya, ia bisa melihat suaminya kini tengah berkeringat diatasnya.
Karena kamar yang gelap, dan menyisakan lampu tidur yang menyala membuat Renjun bisa melihat dengan jelas kondisi sang suami yang begitu tampan dimatanya.
Otot yang terukir ditubuh suaminya terlihat mengilap karena keringat yang terus keluar, rambutnya hitamnya yang lepek dan lembab dan geraman rendah yang di keluar seolah membuat Renjun gila karenanya.
Jaehyun mencengkram kedua lengan Renjun. Sambil terus menghentak-hentakan tubuhnya, Jaehyun menautkan kedua tangannya dengan tangan Renjun yang berukuran lebih kecil darinya.
Mereka saling bercengkraman, tautan keduanya saling mengencang apalagi ketika suasana sedang panas-panasnya.
Jaehyun melumat bibir Renjun yang langsung dibalas oleh sang empunya. Mereka memperdalam ciuman mereka ditengah suasana yang menggairahkan.
Benang saliva terjuntai ketika keduanya melepas ciuman tersebut. Dua insan itu kini saling menatap wajah mereka yang memerah.
Jaehyun menggeram rendah ketika ia akan memuntahkan laharnya. Pria Aquarius itu mempercepat tempo hentakannya, membuat Renjun mendesah kencang karenanya.
Hingga di sepuluh tusukan terakhir cairan cinta itu keluar dan memenuhi perut Si Aries yang membuat lelaki manis itu merasa hangat diarea perutnya.
Kedua saling berusaha mengatur napas. Jaehyun bergerak pelan untuk tidur disamping Renjun dan memeluk tubuhnya.
Jaehyun mengecup pelan dahi Renjun dengan lama. Ia membiarkan Renjun beristirahat setelah selesai tiga jam lamanya mereka bercinta.
Sekarang sudah pukul dua dini hari. Dan Renjun kini sudah terlelap di pelukan Jaehyun karena kelelahan memberikan dirinya kepada suaminya.
Jaehyun tersenyum menatap Renjun yang kini terlelap. Bibir merah itu terlihat sedikit terbuka, perutnya naik-turun dengan perlahan yang menandakan bahwa kini si Aries sudah tertidur lelap.
Jaehyun mengecup kembali kening si Aries sebelum mengambil selimut dan menyelimuti suaminya agar tidak kedinginan.
“I love you, my lovely husband,” ucapnya pelan sebelum memeluk Renjun dan memejamkan kedua matanya.